figshare
Browse
Poster Unsur Arab dalam Nama Diri Masyarakat Jawa Pergeseran Bentuk, Acuan, dan Identitasnya.jpg (3.97 MB)

Unsur Arab dalam Nama Diri Masyarakat Jawa: Pergeseran Bentuk, Acuan, dan Identitasnya

Download (3.97 MB)
poster
posted on 2018-05-26, 08:28 authored by Eric Kunto AribowoEric Kunto Aribowo, Nanik Herawati

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin pudarnya kepekaan masyarakat Jawa terhadap identitasnya yang tercermin dari nama diri yang diberikan kepada anak-anaknya. Nama diri yang pada dasarnya berfungsi sebagai identitas kejawaan mulai bergeser ke arah identitas keislaman dengan mengadopsi kosakata Arab dalam nama diri. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk: (1) merumuskan sistem penamaan unsur Arab dalam nama masyarakat Jawa, (2) menjelaskan acuan unsur Arab dalam nama masyarakat Jawa, dan (3) memerikan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan dipilihnya unsur Arab dalam pemberian nama diri masyarakat Jawa. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuktikan gejala perubahan bahasa, yang ternyata tidak hanya terjadi pada tuturan lisan dalam masyarakat, melainkan dalam penamaan diri.


Untuk mencapai tujuan itu dimanfaatkan pendekatan onomastika dan pendekatan sosiolinguistik (sosio-onomastika). Langkah-langkah pendekatan onomastika diikuti untuk membahas sistem penamaan dan struktur nama serta acuan unsur Arab yang terdapat dalam nama diri masyarakat Jawa. Data korpus yang bersumber dari data yang terekam di basis data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klaten dianalisis dengan memanfaatkan metode padan translasional dengan teknik dasar Pilih Unsur Penentu (teknik PUP) yang kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan Hubung Banding Membedakan (teknik HBB). Adapun dalam usaha mengungkap faktor-faktor penyebab dipilihnya unsur Arab dalam pemberian nama diri masyarakat Jawa dimanfaatkan pendekatan sosiolinguistik dengan menggunaan metode survei dan wawancara. Analisis data ilakukan dengan memanfaatkan metode padan pragmatis yang dirumuskan dan disimpulkan dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh mitra wicara (responden).


Setelah dilakukan analisis data ditemukan bahwa penggunaan sistem nama mononimi tidak lagi menjadi tren di kalangan masyarakat Jawa belakangan ini. Sebagai gantinya, dominan dimanfaatkan sistem polinimi dengan gabungan dari tiga kata, baik yang berasal dari bahasa Jawa, bahasa Arab, bahasa asing, atau kombinasi dari ketiganya. Peralihan selera masyarakat Jawa juga terjadi pada acuan kata yang menghubungkan makna kata dan nama diri. Adopsi unsur Arab dalam nama diri merupakan langkah strategis masyarakat Jawa dalam mengidentifikasi dirinya sebagai umat muslim. Oleh karenanya, jamak ditemukan unsur Arab yang dinukil sebagai nama diri mengarah pada sisi religiusitas keislaman. Kondisi ini dipengaruhi oleh membaiknya sistem pendidikan serta pemahaman tentang agama Islam di Indonesia. Anggapan negatif mengenai nama Jawa (kuno, kurang modern, sering digunakan) juga menjadi alasan para keluarga modern menamai anak-anak mereka dengan nama Arab.

Funding

Penelitian Dosen Pemula Tahun 2016 KEMENRISTEKDIKTI

History

Usage metrics

    Licence

    Exports

    RefWorks
    BibTeX
    Ref. manager
    Endnote
    DataCite
    NLM
    DC