figshare
Browse
Glew et al 2015 (Bahasa).pdf (7.68 MB)

Laporan Status Jejaring KKKP Bentang Laut Kepala Burung, Papua 2015

Download (7.68 MB)
journal contribution
posted on 2018-08-17, 15:33 authored by L. Glew, G.N. Ahmadia, H.E. Fox, M.B. Mascia, P. Mohebalian, F. Pakiding, Estradivari Estradivari, N.I. Hidayat, D.N. Pada, Purwanto Purwanto

Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) di Papua, Indonesia, merupakan pusat keanekaragaman hayati laut dunia serta menjadi prioritas upaya konservasi. Selama satu dekade terakhir, upaya konservasi laut yang dipimpin oleh Pemerintah Indonesia yang bermitra dengan masyarakat sipil dan masyarakat setempat, telah berhasil menetapkan lebih dari 22,5 juta hektar menjadi kawasan konservasi, melalui penetapan dan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dalam bentang laut BLKB. Semenjak tahun 2008, universitas setempat, lembaga pemerintahan, dan organisasi non pemerintah (ORNOP) telah bekerja sama untuk mengembangkan metode yang seragam untuk memantau kondisi sosial dan ekonomi pada Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dalam Bentang Laut Kepala Burung. Laporan ini, yang akan dimutakhirkan setiap tahun, menyediakan hasil penilaian ilmiah dari status dan tren dari kondisi ekologi dan sosial pada seluruh kawasan Jejaring KKP Bentang Laut Kepala Burung (BLKB). Indikator-indikator tersebut meliputi standar pengukuran ilmiah untuk kesehatan ekosistem terumbu karang, perikanan laut, dan kesejahteraan manusia (meliputi kesejahteraan ekonomi, kesehatan, pemberdayaan, pendidikan, dan budaya). Pada saat yang sama, laporan ini juga menjelaskan status pengelolaan dan tata kelola sumberdaya laut dari setiap KKP. Pada tingkat bentang laut, delapan dari sembilan indikator kesehatan ekosistem dan kesejahteraan manusia terdapat cukup data untuk analisis tren dari waktu ke waktu (antara 2010 hingga 2015), yang menunjukkan bahwa indikator-indikator tersebut antara stabil atau meningkat. Walaupun tanggapan ekologi bervariasi antar indikator dan KKP di seluruh bentang laut, tutupan karang keras, populasi spesies perikanan kunci, dan kelompok fungsional ikan tetap atau meningkat di dalam Jejaring KKP BLKB. Gambaran umum tren yang positif, terutama tutupan karang keras yang stabil, menunjukkan bahwa terumbu karang di dalam jejaring KKP BLKB dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan ekosistem-ekosistem terumbu karang lain di dunia. Hal yang serupa juga diamati pada kesejahteraan manusia, yang diketahui antara stabil atau meningkat di seluruh bentang laut, kecuali kesejahteraan ekonomi yang menurun. Pemantauan sosial di seluruh bentang laut menunjukkan bahwa rumah tangga-rumah tangga mengalami peningkatan mencolok pada akses terhadap pendidikan formal (diukur dari laju serapan sekolah) dan kemampuan untuk mendapatkan makanan yang aman, bergizi, dan dapat diterima secara sosial (diukur dari ketahanan pangan rumah tangga). Penilaian pengelolaan menggunakan Scorecard dari Bank Dunia menunjukkan bahwa secara umum, pengelolaan KKP meningkat perlahan dari waktu ke waktu. Walaupun terdapat indikasi bahwa banyak terumbu karang di dalam BLKB pulih, kondisi pada beberapa lokasi, seperti yang diketahui berdasarkan perkiraan spesies perikanan kunci, menunjukkan diperlukannya praktik-praktik pengelolaan adaptif untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang dari Jejaring KKP BLKB. Pemerintah, masyarakat sipil, dan masyarakat setempat perlu belajar dari kesuksesan saat ini untuk memitigasi ancaman yang dapat dikelola (misalnya praktik-praktik perikanan merusak atau buruknya praktik pemanfaatan lahan) untuk menyokong ekosistem yang sehat, produktif, dan memiliki daya lenting.

History