Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kawasan Perkotaan dalam Konteks Perencanaan Kawasan Transmigrasi Berdasarkan Stadia Perkembangan Permukiman serta Keterkaitan Antarkawasan
Berbagai realitas keberhasilan pelaksanaan transmigrasi di Indonesia selama ini telah menunjukkan bahwa transmigrasi dapat menjadi salah satu program “unggulan” dalam membangun kemandirian bangsa melalui pengembangan potensi sumberdaya wilayah. Transmigrasi juga dapat menjadi contoh khas dan strategi pengembangan wilayah “original” Indonesia dan menjadi sumber pembelajaran berharga dalam pengembangan potensi wilayah.
Namun, di era otonomi daerah, secara umum telah terjadi penurunan kinerja transmigrasi terutama dilihat dari penurunan penempatan transmigran. Pada Pelita VI (Orde Baru) rata-rata penempatan transmigran 350.064 KK pertahun, pada era otonomi Tahun 2000– 2004 turun menjadi 87.571 KK pertahun. Penurunan berlanjut pada Tahun 2005–2009 menjadi 41.853 KK pertahun dan menjadi 7.234 KK pertahun pada Tahun 2010-2013.