Whitepaper ini mengeksplorasi hipotesis bahwa emosi kolektif masyarakat, seperti ketakutan, harapan, marah, atau solidaritas, memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan atau kegagalan kebijakan publik. Dengan pendekatan lintas-disiplin yang menggabungkan studi kebijakan, psikologi afektif, dan governance adaptif, dokumen ini menganalisis bagaimana emosi bisa menjadi variabel dalam desain dan evaluasi kebijakan. Diusulkan kerangka awal untuk pengukuran dan respons kebijakan berbasis resonansi emosional sosial.