figshare
Browse
1/1
5 files

The rapid publications on COVID: An open science perspective

Version 4 2020-04-17, 02:59
Version 3 2020-04-05, 07:28
Version 2 2020-04-05, 07:12
Version 1 2020-04-05, 07:07
dataset
posted on 2020-04-17, 02:59 authored by Dasapta Erwin IrawanDasapta Erwin Irawan, Astadi PangarsoAstadi Pangarso, Ilham RidloIlham Ridlo, Anis Fuad
Makalah ini telah dikirimkan ke Jurnal Matematika dan Sains Institut Teknologi Bandung

Mohon membaca README.txt.rtf untuk mengetahui struktur folder dan data yang tersedia

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah menjadi tragedi kemanusiaan abad ini. Seluruh negara di dunia sedang berpacu dengan waktu untuk melawan penyebaran dan dampak mematikan dari virus ini. Makalah ini adalah sebuah telaah meta secara ringkas (short/rapid communications) literatur tentang COVID-19/NCOV/Virus Corona yang ada dalam basis data komersial dan non komersial untuk mengetahui profil publikasi tentang Virus Corona di dunia dan melakukan asesmen singkat menggunakan prinsip-prinsip akses terbuka (open access) dalam penyebaran pengetahuan. Telaah literatur kemudian divisualisasikan menggunakan perangkat lunak pengolah tabel sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa basis data non komersial perlu digunakan juga oleh para peneliti karena mengindeks jumlah dokumen yang jauh lebih besar dibanding basis data komersial. Mayoritas publikasi terbit sebagai artikel di journal (peer reviewed journal) yang memiliki prestise tinggi (ditunjukkan dengan nilai JIF besar). Jurnal OA yang umumnya dipilih adalah yang berjenis Gold OA atau hybrid, walaupun biaya publikasinya (APC) sangat mahal (hingga USD 5000). Pilihan berikutnya adalah jurnal non OA yang dikelola asosiasi profesi JAMA. Risetnya sendiri dilakukan oleh beberapa negara saja: Asia (Cina, Jepang, India), AS, Eropa (UK dan Jerman), dan Arab Saudi. Bila dikaitkan dengan urgensi musibah pandemi, maka penelitian terutama yang dilaksanakan di negara-negara rendah representasinya (under-represented countries) perlu memaksimumkan publikasi via repositori (Green OA) dan peninjauan secara komunal untuk bersama-sama meninjau dan menguji validitasnya. Publikasi via jurnal dapat dilakukan sebagai langkah berikutnya.

Kata kunci: COVID-19, pandemic, akses terbuka, jurnal prestise, penyebaran pengetahuan

Abstract

The COVID-19 pandemic is a human tragedy of this century. All countries in the world are racing against time to fight the spread and deadly effects of this virus. This paper is a short meta analysis (short/rapid communications) literature review of COVID-19 / NCOV / Corona Virus in the Scopus, Dimensions, Lens, and Europe PMC database. We aim to find out the profile of publications about Corona Virus in the world, and do a short assessment using the principles of open access in knowledge distribution. The method used is literature review using commercial and non-commercial databases which are then visualized using simple spreadsheets software. The results of this study indicate that non-commercial databases also need to be used by researchers because they contain a much larger number of documents than major commercial databases. The majority of publications are peer reviewed articles in prestige journals (indicated by a high JIF). Gold OA and hybrid journals are generally chosen although the cost of publication (APC) is very expensive (up to USD 5000). The next option would be a non-OA association journal (eg: JAMA). The research itself was carried out by a small number of countries: Asia (China, Japan, India), the US, Europe (UK and Germany), and Saudi Arabia. When linked to the urgency of a pandemic disaster, COVID-19 research, especially those carried out in under-represented countries, needs to maximize the publicity via public repositories (Green OA route) under supervision of research communities to jointly review and test the validity. Publication via journal can be done as a later step.

Keywords: COVID-19, pandemic, open access, prestige journal, knowledge distribution

History