Pembelajaran Drama Jawa di Sekolah Menengah Atas (Metode dan Penilaian)
Sekitar tahun 2005 di tiga provinsi yaitu DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur dicanangkan pembelajaran bahasa Jawa mulai diaktifkan kembali sebagai mata pelajaran di sekolah menengah atas dan yang sederajat setelah mata pelajaran itu sempat terhenti di era akhir tahun 1970an untuk jenjang sekolah menengah atas. Salah satu materi pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa Jawa ialah drama. Drama dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan materi yang diajarkan karena ada banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan ini. Kegiatan belajar mengajar drama menuntut kreativitas dari guru maupun siswa. Pembelajaran drama dapat disajikan secara menarik dan tersistem dengan baik apabila seorang guru memahami dan mempunyai metode yang sesuai. Metode yang digunakan adalah metode bermain dan dapat dilakukan di luar kelas. Proses pembelajaran drama dapat dimulai dari pengetahuan dan penjelasan mengenai drama yang disampaikan oleh guru, persiapan untuk bermain peran, bermain peran atau pementasan, dan diakhiri dengan penilaian.Tulisan berikut ini akan mengetengahkan langkahlangkah kerja pembelajaran drama Jawa dan penilaian (rubrik skor) yang dapat digunakan guru sebagai bekal pembelajaran. Langkahlangkah yang disajikan dan penilaian dalam tulisan ini pada akhirnya dapat dikembangkan sendiri oleh guru dan disesuaikan dengan
kebutuhan.